Revolusi bergerak atau revolusi mobile dalam perkembangan teknologi komunikasi melingkupi banyak bidang, bukan hanya menumbuhkan industri teknologi itu sendiri. Namun juga bidang kesehatan, pembelajaran, perdagangan, serta scope sosial lainnya, seperti yang direferensikan oleh August E. Grant, Ph. D (Communication Technology Update and Fundamentals, 2008). Dalam kesehatan misalnya, perkembangan alat-alat teknologi mampu membantu kinerja para pelaku medis dalam mengoptimalkan perawatan terhadap konsumennya, dalam hal ini pasien, sehingga perawatan kesehatan menjadi maksimal. Banyak contoh alat medis yang berkembang karena perkembangan teknologinya, mulai dari stetoskop, alat pemicu denyut jantung, alat pendeteksi kanker, alat yang membantu pemeriksaan ibu hamil, kamera mikro untuk memeriksa bagian dalam dan vital para pasiennya, dan sebagainya. Perkembangan ini tentu amat berpengaruh untuk perkembangan ilmu medis yang serta merta mengiringinya.
Dalam bidang pembelajaran, perkembangan teknologi sangat nampak pada adanya pembelajaran secara lebih digital sehingga proses penyampaian materi pendidikannya akan berjalan secara lebih baik. Untuk memperluas hubungan dengan para murid misalnya, institusi-institusi pendidikan mampu menyediakan sarana berkomunikasi secara digital, tentu dengan bantuan teknologi, untuk menghubungkan guru dan murid yang berada pada tempat bahkan belahan dunia yang berbeda dan dapat saling berinteraksi dengan video, suara, maupun pembelajaran berkonsep e-learning. E-learning ini menyediakan berbagai fasilitas pendidikan mulai dari materi-materi sederhana, pemecahan masalah, hingga video pengajaran staf pengajar yang dapat di-streaming secara langsung maupun diunduh secara bebas. E-learning pun menyediakan fasilitas e-book yang terdapat di dalamnya.
Revolusi mobile juga mempengaruhi perkembangan bidang perdagangan, yang beralih melalui media konvensional dengan media digital. Sebelum era digital muncul, para pelaku pasar yakni produsen, distributor, dan konsumennya, biasa melakukan tawar-menawar secara langsung dengan media pasar. Namun setelah perkembangan teknologi, pasar konvensional sedikit-sedikit berubah menjadi pasar dengan format digital menggunakan media interaksi, sebagai tempat berinteraksi secara langsung. Media ini mampu mengikis sedikit peran distributor, karena produsen dapat secara langsung meneruskan hasil produksi perusahaan mereka kepada pihak konsumen yang dapat memilih dan membeli barang yang diinginkannya. Dengan saluran teknologi, perdagangan online atau yang disebut sebagai e-commerce sangat berkembang saat ini. Dengan hanya mengiklankan produknya di website perusahaan dan menyediakan moda pembayaran yang sesuai serta aplikasi yang memudahkan konsumen untuk berbelanja secara online, proses perdagangan e-commerce dapat terlaksana. Jika konsumen sudah menemukan barang yang hendak dibelinya, kemudian memasukkan ke keranjang belanja atau yang biasa disebut cart, lalu memilih menu pembayaran yang akan digunakan yang bisa berupa kartu kredit maupun secara debit dengan memasukkan jumlah belanja dan nomor rekening, kemudian memasukkan alamat untuk proses pengiriman, dalam hitungan hari barang yang diinginkan sudah dapat sampai ke tangan konsumen. Proses ini tentunya sangat memudahkan kedua belah pihak untuk saling melakukan perdagangan.
Implementasi kasus e-commerce terjadi pada www.yesasia.com. YesAsia merupakan portal perdagangan online yang menyediakan CD musik, DVD musik dan konser, serta merchandise dari artis-artis Asia (yang kebanyakan artis Korea Selatan dan Jepang). Jika kita masuk ke dalam website tersebut, kita terlebih dahulu digiring pada pilihan koleksi YesAsia pada katalognya berdasarkan negara yang memproduksi musiknya dan keterbaruan perilisan CD. Jika kita sebagai calon konsumen sudah yakin dengan CD/DVD/merchandise yang hendak dibelinya, kolom next akan memandu kita untuk memasukkan daftar belanja ke cart dan kemudian memasukkan data-data pribadi kita seperti nama dan alamat proses shipping atau pengantaran akan terlaksana, kemudian memilih jenis pembayaran dengan menggunakan kartu kredit apa dan kemudian membayarnya serta melakukan konfirmasi melalui email. Dalam hitungan satu minggu, CD/DVD/merchandise pun sudah bisa ada di tangan. Cara ini tentunya sangat mudah dan menarik.
Perkembangan teknologi komunikasi dalam bidang sosial adalah yang paling berkembang saat ini. Mulai dari teknologi telepon yang bermula hanya untuk saling menyapa, kini telepon bahkan bisa dilengkapi dengan berbagai aplikasi tambahan untuk menunjang kinerjanya. Berkembangnya teknologi komunikasi pun turut mengembangkan banyaknya aplikasi online yang tersedia melalui saluran internet. Dengan terhubung melalui jejaring sosial, setiap orang dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang disediakan di dalamnya, saling terhubung, dan saling berkomunikasi. Bisa dengan individu yang sudah saling mengenal, maupun individu baru lain.
Aplikasi jejaring sosial yang ada saat ini sudah banyak dan sangat mumpuni untuk menunjang aktivitas online manusia yang haus akan teknologi komunikasi. Maraknya kemunculan jejaring online ini, seperti yang dicontohkan oleh Lon Safko (The Social Media Bibble, 2010), mempengaruhi interaksi antarindividu itu sendiri. Adanya aplikasi LinkedIn, Facebook, MySpace, Twitter, Live Connector, dan lain-lain, mampu menjembatani manusia untuk saling berinteraksi secara digital dalam ruang virtual yang diciptakannya. Platform jejaring sosial lainnya seperti Flickr yang mampu menyediakan sarana interaksi pengiriman, pertukaran, pengunduhan, serta pengunggahan gambar, juga YouTube yang menyediakan sarana penyedia dan pemutar video secara bebas, keduanya memberi wadah untuk makin mengembangkan revolusi teknologi sekarang. Selain itu, jejaring-jejaring sosial ini menyediakan fungsi-fungsi lain seperti saling bertukar komentar akan suatu hal yang terjadi baik di dunia virtual maupun dunia nyata, mempromosikan musik maupun film dari orang-orang yang menjadi member dari komunitas jejaring sosial tersebut, menyebarkan berita melalui portal-portal online yang terkoneksi secara tepat dengan jejaring sosial, bahkan men-streaming acara-acara televisi yang sedang disiarkan di berbagai belahan dunia, bahkan mencari siaran yang melakukan rerun acara tertentu, ataupun film yang telah ada dalam database jejaring sosial untuk mengunduhnya.
Selain fungsi-fungsi di atas, revolusi teknologi dalam jejaring sosial pun memungkinkan adanya jajak pendapat yang digelar secara online. Misalkan jajak pendapat mengenai penyanyi yang akan menggelar konsernya di Indonesia. Untuk mengetahui antusiasme warga, promotor melakukan online polling mengenai artis mana yang seharusnya mengunjungi Indonesia. Karena sebagian besar kaum muda di Indonesia adalah pengguna internet, maka promotor mewakili respondennya kepada pengguna internet atau yang biasa disebut sebagai netizen. Setelah mengetahui penyanyi mana yang paling dinantikan untuk konser di Indonesia, promotor pun dapat menghubungi manajemen penyanyi yang bersangkutan untuk kemudian mengajukan proposal.
Berbagai perkembangan teknologi di atas tentunya bertumbuh karena adanya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dari infrastruktur teknologinya itu sendiri. Infrastruktur secara fisik tentu menjadi syarat mutlak adanya aplikas-aplikasi online.
Teknologi broadband yang memungkinkan koneksi internet terhubung lebih cepat daripada sebelumnya, lahirnya generasi teknologi kabel sebagai transmitter koneksi internet, hingga jaringan wireless yang memungkinkan manusia untuk selalu terhubung dengan internet kapan pun dan di mana pun. Namun sebelum internet secara luas terhubung seperti saat ini, terlebih dahulu lahir sebuah teknologi bernama Local Area Network atau LAN. Teknologi ini mampu menghubungkan beberapa komputer dengan jaringan berskala kecil secara private dan hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu saja. Namun sekarang, internet yang termasuk ke dalam teknologi Wide Area Network (WAN) yang merupakan jaringan massal yang terhubung secara publik dan luas, dapat mengikis bentangan jarak yang sangat jauh sehingga dapat dijangkau.
Internet kini dapat dinikmati siapa pun dan di mana pun. Tentu saja. Wireless internet memungkinkannya. Dengan adanya wireless modem, seseorang dapat terkoneksi dengan cepat dan melakukan interaksi sosial dengan individu lainnya. Selain itu, teknologi telepon selular yang berkembang pun memicu perkembang internet menjadi lebih kompleks lagi. Telepon selular jaman sekarang, atau yang bisa disebut sebagai smartphone, menjadi infrastruktur canggih yang dapat menampilkan banyak hal di dalamnya, termasuk teknologi 3G, 3,5G, dan 4G yang mampu mempertemukan orang-orang dalam jarak dan situasi yang berbeda untuk saling berkomunikasi dan dapat melihat wajah mereka secara jelas melalui layar telepon yang disediakan. Dan kini, teknologi smartphone ini semakin mudah didapat, dan dengan kuantitas harga yang tidak lagi tidak mampu dijangkau sebagian besar masyarakat. Internet sudah beralih menjadi produk yang murah.
Revolusi nantinya juga akan menuju pada satu arah perubahan baru, yakni teknologi VOIP atau Voice Over Internet Protocol, di mana infrastruktur ini memudahkan seseorang untuk melakukan panggilan secara bebas dan tanpa biaya pulsa telepon melalui koneksi internet.
Namun dari seluruh perkembangan teknologi di atas, baik dari segi industri maupun infrastrukturnya, satu paradigma baru yang tumbuh dan merubah mindset dan peradaban masyarakat modern, yakni adanya perubahan tren gaya hidup menjadi digital lifestyle atau mobile lifestyle. Gaya hidup ini merupakan suatu gejala di mana teknologi dan digitalisasi menjadi suatu hal yang sangat diperlukan dalam menunjang aktivitas manusia, menjadi bagian dari keseharian manusia saat ini, serta merubah hidup menjadi lebih efisien, menjadi lebih baik lagi.
Banyak contoh keterkaitan antara industri dan infrastruktur yang dapat dikemukakan. Salah satunya seperti maraknya situs-situs perbankan yang menyediakan inovasi layanan e-banking pada orang-orang dengan mobilitas pekerjaan yang tinggi namun tetap dapat melakukan berbagai transaksi keuangan namun dalam waktu yang singkat, cepat, dan mudah. Layanan e-banking ini memiliki banyak fitur perbankan seperti adanya sistem pentransferan uang ke rekening dari bank yang sama maupun berbeda, melakukan pembayaran berbagai abodemen, bahkan dalam membeli saham yang ada dalam Bursa Efek. Dengan bantuan e-banking yang tersedia dalam menu telepon selular, seseorang dapat dalam waktu singkat melakukan aktivitas transaksi perbankannya. Selain itu, e-banking dapat berfungsi sebagai “dompet” yang mampu dimanfaatkan untuk alat pembayaran belanja yang dilakukan secara fisik, dan tentu saja dalam waktu yang relatif singkat.
Layanan e-banking pun dapat dikombinasikan dengan layanan lain seperti e-reservation atau reservasi yang dilakukan secara online. Maskapai penerbangan misalnya. Perusahaan maskapai penerbangan tertentu ada yang telah menyediakan fasilitas penunjang berupa reservasi online bagi para calon penumpangnya. Calon penumpang dapat melakukan pemesanan di website maskapai dengan memasukkan nama dan tanda pengenal, memilih tujuan penerbangan dan waktu terbangnya, memilih jumlah seat yang dipesan, serta cara pembayarannya. Jika ingin lebih mudah, para calon penumpang dapat mentransfer uang pemesanannya dan membayarkannya dengan memanfaatkan teknologi e-banking.
WRITTEN BY : NTan SShee
No comments:
Post a Comment