Mar 17, 2011
Perbedaan
Memang, Tuhan pun menciptakan manusia berbeda-beda. Tidak ada satu pun yang sama. Kalau pun kembar, pasti tetap ada bedanya. 100% sama adalah tidak mungkin. Tapi kenapa perbedaan harus disikapi dingin jika semua orang ingin berbeda?
Coba tengok negeri ini. Awalnya perbedaan membuat kita merasa jauh, lalu perbedaan juga yang membuat kita dekat. Tapi jika melongok kondisi negeri ini sekarang, kenapa perbedaan justru membuat kita terpecah belah dan mulai hancur? Apakah Indonesia tidak bisa bersatu dengan perbedaan?
Mar 9, 2011
SELF DIMENSION
Dalam dimensi diri terdapat empat aspek fundamental yang mengiringinya, yakni konsep diri (tentang bagaimana kita melihat diri kita), kesadaran diri (wawasan dan pengetahuan mengenai diri), dan penghargaan diri (nilai dalam penempatan diri).
1. Self Concept (Konsep Diri)
Merupakan cara bagaimana kita yakin terhadap diri kita. Konsep ini terdiri atas perasaan dan pikiran mengenai kelemahan & kekuatan, kemampuan & keterbatasan, dan aspirasi & sudut pandang (Black, 1999). Konsep diri ini dibangun dari empat sumber: citra diri yang nampak oleh orang lain, pembanding diri sendiri dan orang lain, ajaran mengenai budaya, serta cara menterjemahkan dan mengevaluasi pemikiran & tingkah laku.
a. Pandangan Orang Lain Terhadap Diri Kita
Bagaimana kita memandang diri kita adalah dari bagaimana orang lain memandang kita, seberapa kita bersikap ramah ataupun sombong. Konsep ini sama dengan konsep Cermin (Charles Horton Cooley, 1922) tentang bagaimana orang lain berpikir mengenai diri kita, memperlakukan kita, dan memberi reaksi terhadap keberadaan kita. Konsep diri ini mengacu pada seberapa signifikannya orang lain memandang kita baik dari segi positif maupun negatif. Refleksi orang lain inilah yang membantu kita mendefinisikan konsep diri kita.
b. Perbandingan Sosial
Cara lain untuk mengembangkan konsep diri kita adalah dengan membandingkan diri kita dengan orang lain. Bila kita ingin melihat secara lebih dalam mengenai diri kita sendiri, maka kita harus melihat orang lain dari perspektif yang berbeda.
c. Ajaran Budaya
Pengetahuan mengenai budaya sebenarnya ditanamkan pada diri setiap manusia oleh orang tua, guru, dan media, dan pengetahuan inilah yang membentuk perspektif tentang bagaimana kita percaya, menilai, serta bertingkah laku terhadap pandangan agama, kesuksesan, maupun nasionalisme.
Nilai budaya memberi segi positif jika kualitas budaya yang ada di diri kita tinggi sehingga orang lain bisa menghargainya dengan baik. Sebaliknya, jika nilai budaya yang kita tunjukkan berkualitas rendah terhadap konsepsi diri kita, maka orang lain akan menilainya negatif. Karena secara tidak langsung, budaya yang kita anut berpengaruh besar pada sikap dan keyakinan kita terhadap sesuatu.
d. Interpretasi dan Evaluasi Diri
Kebanyakan orang lain menilai diri kita berdasarkan atas apa yang kita lakukan dan bagaimana tingkah laku kita, kita lalu menginterpretasikannya kemudian mengevaluasinya. Interpretasi dan evaluasi ini membantu diri kita untuk bisa mengenal konsep diri kita yang sesungguhnya.
Misalkan diri kita diinterpretasikan sebagai seorang pembohong, maka tingkah laku kita pun akan terus menuai kebohongan. Atau misalkan kita adalah seorang guru yang mendapatkan seorang murid dengan kepintaran luar biasa, maka kita pun mengevaluasi diri sebagai seorang yang hebat karena telah bisa mengajarkan orang lain.
2. Self Awareness (Kesadaran Diri)
Kesadaran diri menggambarkan seberapa luas pengetahuan terhadap diri sendiri. Memahami bagaimana perkembangan konsep diri kita adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran diri kita. Semakin kita mengerti tentang cara pandang kita terhadap apa yang kita lakukan, maka kita akan semakin mengerti siapa kita. Wawasan tambahan diperoleh dengan model empat diri Jendela Johari (Luft, 1984). Model ini menggambarkan komunikasi antarpersonal diri kita yang keseluruhannya menjadi satu meski pada bagian yang terpisah-pisah.
a. The Open Self (Diri yang Terbuka)
Diri yang terbuka mewakili seluruh informasi, tingkah laku, sikap, perasaan, hasrat, motivasi, dan ide yang kita dan orang lain ketahui. Kita terbiasa membuka diri kita dan membiarkan orang lain tahu tentang kita kepada beberapa orang saja, dan kepada orang yang lain yang kita tidak terbiasa untuk terbuka maka kita cenderung menutup diri kita. Jika kita membuka diri, maka komunikasi akan menjadi lebih mudah daripada menutupnya.
b. The Blind Self (Diri yang Buta)
Diri yang buta mewakili seluruh hal mengenai diri kita yang orang lain ketahui namun cenderung kita abaikan. Mulai dari kebiasaan sepele sampai penting, seperti bagaimana kita memiliki ekspresi yang meluap-luap, kebiasaan memegang hidung saat marah, dan sebagainya.
c. The Hidden Self (Diri yang Tersembunyi)
Diri yang tersembunyi meliputi segala hal yang kita ketahui tentang diri kita namun hal tersebut merupakan rahasia bagi orang lain. Dalam kaitan interaksi dengan orang lain, makna the hidden self termasuk segala hal yang kita tidak ingin tunjukkan, apakah itu relevan atau tidak relevan dalam komunikasi. Bahkan secara ekstrem, dalam kasus ini kita bisa bedakan antara “overdiscloser” dan “underdiscloser” . Bagi para “overdiscloser”, mereka tak sungkan membicarakan problem keluarga, masalah anak-anak, kesulitan keuangan, atau apapun persoalan yang dia hadapi. Kebalikannya, para “underdiscloser” tak akan pernah membicarakan problem yang dia hadapi. Mereka tak masalah untuk untuk membicarakan masalah apapun, kecuali tentang diri mereka sendiri.
d. The Unknown Self (Diri yang Tidak Dikenal)
Diri yang tidak dikenal merupakan representasi di mana baik dirinya maupun orang lain tidak mengetahui kebenaran yang ada. Eksistensi dari “jendela ini” bisa diketahui dari beberapa sumber, yaitu:
· Dinampakkan oleh adanya Perubahan temporer yang dibawa oleh peristiwa eksperimental seperti hipnotis atau “sensory deprivation” (kehilangan panca indra).
· Adanya mimpi atau certain projective test
· Namun demikian, kebanyakan disebabkan adanya fakta bahwa “Kita mempelajari sesuatu tentang diri kita sendiri yang kita tidak ketahui sebelumnya”
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesadaran diri:
a. Bertanya pada diri sendiri
Salah satu cara jitu tekni bertanya pada diri sendiri adalah dengan menggunakan media informal test : Who Am I, mencari tahu kelemahan dan kemampuan diri, mimpi, serta target perbaikan diri kita.
b. Mendengarkan orang lain
Hal ini mampu mendapatkan feedback dari orang lain, untuk meningkatkan self awareness.
c. Aktif mencari informasi mengenai diri sendiri
Dengan cara demikian kita dapat mengurangi blind self. Kita tak dapat memaksa orang lain untuk memberikan pendapat tentang diri kita, terlebih lagi ada orang yang bersifat negatif terhadap kita yang memiliki agenda pribadi. Namun kita dapat menggunakan peristiwa yang terjadi untuk memperoleh self-information.
d. Melihat sisi diri yang berbeda
Melihat diri dari kacamata orang lain dapat memberi perspektif yang baru dan bernilai mengenai diri kita.
e. Meningkatkan diri yang terbuka
Kita dapat meningkatkan makna dan keintiman dari sebuah dialog, melalui interaksi yang kita peroleh dengan mengenal diri sendiri.
3. Self Esteem (Penghargaan Diri)
Seberapa besar kita menyukai diri kita sendiri dan seberapa kompeten kita menilai diri kita, adalah kunci bagaimana kita merefleksikan nilai self esteem yang kita miliki. Seseorang yang memiliki self-esteem yang tinggi akan berkomunikasi melalui pesan verbal maupun non verbal.
Self-esteem sangat penting, sebab kesuksesan melahirkan kesuksesan berikutnya. Saat kita merasakan hal yang bagus tentang diri kita, di mana kita mampu untuk melakukan suatu hal, maka performa kita akan lebih baik. Saat kita berpikir bahwa kita akan sukses, maka kita akan berbuat layaknya seorang yang sukses. Saat kita berfikir akan gagal, maka kita akan berbuat layaknya seorang yang gagal. Dengan meningkatkan self esteem, maka akan membantu kita untuk fokus dan bertindak efektif dalam hal studi, karir, dan hubungan interpersonal.
Adapun cara untuk meningkatkan penghargaan terhadap diri antara lain:
a. Menyerang kepercayaan diri yang bersifat merusak
Berusaha jujur seutuhnya terhadap diri sendiri, tanyakan pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan seperti:
· Dorongan untuk menjadi sempurna: Apakan kita terlalu keras berusaha untuk menampilkan diri sendiri menjadi seseorang dengan level tinggi dan seolah-olah hal lain yang kurang sempurna tidak dapat diterima?
· Dorongan untuk menjadi kuat: Apakah kita percaya jika kelemahan emosional seperti sedih, dan kesendirian adalah hal yang salah?
· Dorongan untuk menyenangkan pihak lain: Apakah kita selalu tunduk pada pendapat dan persetujuan pihak lain? Dan jika mereka tidak menyetujui pendapat kita maka kita merasa tidak berharga?
· Dorongan untuk terburu-buru: Apakah kita melakukan segala sesuatunya dengan sangat cepat dan berusaha untuk melakukan hal lain pada waktu yang diberikan?
· Dorongan untuk berusaha keras: Apakah kita mengambil tanggung jawab dan beban melebihi kemampuan kita?
b. Penegasan atau penguatan yang kokoh
Ide dibalik pesan ini adalah cara kita berbicara terhadap diri sendiri mempengaruhi cara kita berpikir tentang diri sendiri (Cottle, 2003). Jika kita berbicara positif tentang diri sendiri, kita akan merasa positif tentang diri sendiri. Self-affirmations sebagai berikut sangat disarankan:
· Saya adalah orang yang berharga
· Saya bertanggung jawab dan dapat diandalkan
· Saya mampu mencintai dan dicintai sepenuh hati
· Saya pantas menerima kebaikan-kebaikan.
· Saya dapat memaafkan diri sendiri untuk kesalahan-kesalahan yang saya lakukan.
c. Melihat orang yang lebih berkualitas
Carl Rogers (1970) menggarmbarkan perbedaan antara orang tidak baik dan orang yang penuh kasih sayang. Orang tidak baik mengkritisi dan mencari kesalahan pada semua hal. Kita akan mengerti seiring berjalannya waktu, bergaul dengan orang-orang seperti ini hanya akan menambah pandangan negatif terhadap diri sendiri. Saat itu terjadi, self-esteem kita akan hilang. Orang yang penuh kasih sayang adalah orang-orang yang positif. Mereka optimis, mereka menghargai kita dan mereka membuat an kita da merasa nyaman terhadap diri sendiri. Disini, kita akan merasa bahwa dengan penghargaan dan optimism yang mereka berikan akan berdampak pada peningkatan self-esteem kita.
d. Bekerja pada bidang yang akan menghasilkan kesuksesan
Beberapa orang menginginkan kegagalan, atau setidaknya terlihat seperti itu. Seringnya mereka memilik tugas yang akan berakhir dengan kegagalan. Bisa saja, tugas itu terlalu berat atau sulit. Dalam keadaan lain, tugas-tugas tersebut mustahil untuk dilakukan. Strategi yang menguntungkan dalam hal ini adalah selektif dalam memilih tugas yang akan menghasilkan kesuksesan. Setiap sukses membantu meningkatkan self-esteem. Setiap kesuksesan mendorong hadirnya kesuksesan lain.
WRITTEN BY : NTan SShee
TEKNOLOGI KOMUNIKASI; SEBUAH INDUSTRI DAN INFRASTRUKTUR
Revolusi bergerak atau revolusi mobile dalam perkembangan teknologi komunikasi melingkupi banyak bidang, bukan hanya menumbuhkan industri teknologi itu sendiri. Namun juga bidang kesehatan, pembelajaran, perdagangan, serta scope sosial lainnya, seperti yang direferensikan oleh August E. Grant, Ph. D (Communication Technology Update and Fundamentals, 2008). Dalam kesehatan misalnya, perkembangan alat-alat teknologi mampu membantu kinerja para pelaku medis dalam mengoptimalkan perawatan terhadap konsumennya, dalam hal ini pasien, sehingga perawatan kesehatan menjadi maksimal. Banyak contoh alat medis yang berkembang karena perkembangan teknologinya, mulai dari stetoskop, alat pemicu denyut jantung, alat pendeteksi kanker, alat yang membantu pemeriksaan ibu hamil, kamera mikro untuk memeriksa bagian dalam dan vital para pasiennya, dan sebagainya. Perkembangan ini tentu amat berpengaruh untuk perkembangan ilmu medis yang serta merta mengiringinya.
Dalam bidang pembelajaran, perkembangan teknologi sangat nampak pada adanya pembelajaran secara lebih digital sehingga proses penyampaian materi pendidikannya akan berjalan secara lebih baik. Untuk memperluas hubungan dengan para murid misalnya, institusi-institusi pendidikan mampu menyediakan sarana berkomunikasi secara digital, tentu dengan bantuan teknologi, untuk menghubungkan guru dan murid yang berada pada tempat bahkan belahan dunia yang berbeda dan dapat saling berinteraksi dengan video, suara, maupun pembelajaran berkonsep e-learning. E-learning ini menyediakan berbagai fasilitas pendidikan mulai dari materi-materi sederhana, pemecahan masalah, hingga video pengajaran staf pengajar yang dapat di-streaming secara langsung maupun diunduh secara bebas. E-learning pun menyediakan fasilitas e-book yang terdapat di dalamnya.
Revolusi mobile juga mempengaruhi perkembangan bidang perdagangan, yang beralih melalui media konvensional dengan media digital. Sebelum era digital muncul, para pelaku pasar yakni produsen, distributor, dan konsumennya, biasa melakukan tawar-menawar secara langsung dengan media pasar. Namun setelah perkembangan teknologi, pasar konvensional sedikit-sedikit berubah menjadi pasar dengan format digital menggunakan media interaksi, sebagai tempat berinteraksi secara langsung. Media ini mampu mengikis sedikit peran distributor, karena produsen dapat secara langsung meneruskan hasil produksi perusahaan mereka kepada pihak konsumen yang dapat memilih dan membeli barang yang diinginkannya. Dengan saluran teknologi, perdagangan online atau yang disebut sebagai e-commerce sangat berkembang saat ini. Dengan hanya mengiklankan produknya di website perusahaan dan menyediakan moda pembayaran yang sesuai serta aplikasi yang memudahkan konsumen untuk berbelanja secara online, proses perdagangan e-commerce dapat terlaksana. Jika konsumen sudah menemukan barang yang hendak dibelinya, kemudian memasukkan ke keranjang belanja atau yang biasa disebut cart, lalu memilih menu pembayaran yang akan digunakan yang bisa berupa kartu kredit maupun secara debit dengan memasukkan jumlah belanja dan nomor rekening, kemudian memasukkan alamat untuk proses pengiriman, dalam hitungan hari barang yang diinginkan sudah dapat sampai ke tangan konsumen. Proses ini tentunya sangat memudahkan kedua belah pihak untuk saling melakukan perdagangan.
Implementasi kasus e-commerce terjadi pada www.yesasia.com. YesAsia merupakan portal perdagangan online yang menyediakan CD musik, DVD musik dan konser, serta merchandise dari artis-artis Asia (yang kebanyakan artis Korea Selatan dan Jepang). Jika kita masuk ke dalam website tersebut, kita terlebih dahulu digiring pada pilihan koleksi YesAsia pada katalognya berdasarkan negara yang memproduksi musiknya dan keterbaruan perilisan CD. Jika kita sebagai calon konsumen sudah yakin dengan CD/DVD/merchandise yang hendak dibelinya, kolom next akan memandu kita untuk memasukkan daftar belanja ke cart dan kemudian memasukkan data-data pribadi kita seperti nama dan alamat proses shipping atau pengantaran akan terlaksana, kemudian memilih jenis pembayaran dengan menggunakan kartu kredit apa dan kemudian membayarnya serta melakukan konfirmasi melalui email. Dalam hitungan satu minggu, CD/DVD/merchandise pun sudah bisa ada di tangan. Cara ini tentunya sangat mudah dan menarik.
Perkembangan teknologi komunikasi dalam bidang sosial adalah yang paling berkembang saat ini. Mulai dari teknologi telepon yang bermula hanya untuk saling menyapa, kini telepon bahkan bisa dilengkapi dengan berbagai aplikasi tambahan untuk menunjang kinerjanya. Berkembangnya teknologi komunikasi pun turut mengembangkan banyaknya aplikasi online yang tersedia melalui saluran internet. Dengan terhubung melalui jejaring sosial, setiap orang dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang disediakan di dalamnya, saling terhubung, dan saling berkomunikasi. Bisa dengan individu yang sudah saling mengenal, maupun individu baru lain.
Aplikasi jejaring sosial yang ada saat ini sudah banyak dan sangat mumpuni untuk menunjang aktivitas online manusia yang haus akan teknologi komunikasi. Maraknya kemunculan jejaring online ini, seperti yang dicontohkan oleh Lon Safko (The Social Media Bibble, 2010), mempengaruhi interaksi antarindividu itu sendiri. Adanya aplikasi LinkedIn, Facebook, MySpace, Twitter, Live Connector, dan lain-lain, mampu menjembatani manusia untuk saling berinteraksi secara digital dalam ruang virtual yang diciptakannya. Platform jejaring sosial lainnya seperti Flickr yang mampu menyediakan sarana interaksi pengiriman, pertukaran, pengunduhan, serta pengunggahan gambar, juga YouTube yang menyediakan sarana penyedia dan pemutar video secara bebas, keduanya memberi wadah untuk makin mengembangkan revolusi teknologi sekarang. Selain itu, jejaring-jejaring sosial ini menyediakan fungsi-fungsi lain seperti saling bertukar komentar akan suatu hal yang terjadi baik di dunia virtual maupun dunia nyata, mempromosikan musik maupun film dari orang-orang yang menjadi member dari komunitas jejaring sosial tersebut, menyebarkan berita melalui portal-portal online yang terkoneksi secara tepat dengan jejaring sosial, bahkan men-streaming acara-acara televisi yang sedang disiarkan di berbagai belahan dunia, bahkan mencari siaran yang melakukan rerun acara tertentu, ataupun film yang telah ada dalam database jejaring sosial untuk mengunduhnya.
Selain fungsi-fungsi di atas, revolusi teknologi dalam jejaring sosial pun memungkinkan adanya jajak pendapat yang digelar secara online. Misalkan jajak pendapat mengenai penyanyi yang akan menggelar konsernya di Indonesia. Untuk mengetahui antusiasme warga, promotor melakukan online polling mengenai artis mana yang seharusnya mengunjungi Indonesia. Karena sebagian besar kaum muda di Indonesia adalah pengguna internet, maka promotor mewakili respondennya kepada pengguna internet atau yang biasa disebut sebagai netizen. Setelah mengetahui penyanyi mana yang paling dinantikan untuk konser di Indonesia, promotor pun dapat menghubungi manajemen penyanyi yang bersangkutan untuk kemudian mengajukan proposal.
Berbagai perkembangan teknologi di atas tentunya bertumbuh karena adanya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dari infrastruktur teknologinya itu sendiri. Infrastruktur secara fisik tentu menjadi syarat mutlak adanya aplikas-aplikasi online.
Teknologi broadband yang memungkinkan koneksi internet terhubung lebih cepat daripada sebelumnya, lahirnya generasi teknologi kabel sebagai transmitter koneksi internet, hingga jaringan wireless yang memungkinkan manusia untuk selalu terhubung dengan internet kapan pun dan di mana pun. Namun sebelum internet secara luas terhubung seperti saat ini, terlebih dahulu lahir sebuah teknologi bernama Local Area Network atau LAN. Teknologi ini mampu menghubungkan beberapa komputer dengan jaringan berskala kecil secara private dan hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu saja. Namun sekarang, internet yang termasuk ke dalam teknologi Wide Area Network (WAN) yang merupakan jaringan massal yang terhubung secara publik dan luas, dapat mengikis bentangan jarak yang sangat jauh sehingga dapat dijangkau.
Internet kini dapat dinikmati siapa pun dan di mana pun. Tentu saja. Wireless internet memungkinkannya. Dengan adanya wireless modem, seseorang dapat terkoneksi dengan cepat dan melakukan interaksi sosial dengan individu lainnya. Selain itu, teknologi telepon selular yang berkembang pun memicu perkembang internet menjadi lebih kompleks lagi. Telepon selular jaman sekarang, atau yang bisa disebut sebagai smartphone, menjadi infrastruktur canggih yang dapat menampilkan banyak hal di dalamnya, termasuk teknologi 3G, 3,5G, dan 4G yang mampu mempertemukan orang-orang dalam jarak dan situasi yang berbeda untuk saling berkomunikasi dan dapat melihat wajah mereka secara jelas melalui layar telepon yang disediakan. Dan kini, teknologi smartphone ini semakin mudah didapat, dan dengan kuantitas harga yang tidak lagi tidak mampu dijangkau sebagian besar masyarakat. Internet sudah beralih menjadi produk yang murah.
Revolusi nantinya juga akan menuju pada satu arah perubahan baru, yakni teknologi VOIP atau Voice Over Internet Protocol, di mana infrastruktur ini memudahkan seseorang untuk melakukan panggilan secara bebas dan tanpa biaya pulsa telepon melalui koneksi internet.
Namun dari seluruh perkembangan teknologi di atas, baik dari segi industri maupun infrastrukturnya, satu paradigma baru yang tumbuh dan merubah mindset dan peradaban masyarakat modern, yakni adanya perubahan tren gaya hidup menjadi digital lifestyle atau mobile lifestyle. Gaya hidup ini merupakan suatu gejala di mana teknologi dan digitalisasi menjadi suatu hal yang sangat diperlukan dalam menunjang aktivitas manusia, menjadi bagian dari keseharian manusia saat ini, serta merubah hidup menjadi lebih efisien, menjadi lebih baik lagi.
Banyak contoh keterkaitan antara industri dan infrastruktur yang dapat dikemukakan. Salah satunya seperti maraknya situs-situs perbankan yang menyediakan inovasi layanan e-banking pada orang-orang dengan mobilitas pekerjaan yang tinggi namun tetap dapat melakukan berbagai transaksi keuangan namun dalam waktu yang singkat, cepat, dan mudah. Layanan e-banking ini memiliki banyak fitur perbankan seperti adanya sistem pentransferan uang ke rekening dari bank yang sama maupun berbeda, melakukan pembayaran berbagai abodemen, bahkan dalam membeli saham yang ada dalam Bursa Efek. Dengan bantuan e-banking yang tersedia dalam menu telepon selular, seseorang dapat dalam waktu singkat melakukan aktivitas transaksi perbankannya. Selain itu, e-banking dapat berfungsi sebagai “dompet” yang mampu dimanfaatkan untuk alat pembayaran belanja yang dilakukan secara fisik, dan tentu saja dalam waktu yang relatif singkat.
Layanan e-banking pun dapat dikombinasikan dengan layanan lain seperti e-reservation atau reservasi yang dilakukan secara online. Maskapai penerbangan misalnya. Perusahaan maskapai penerbangan tertentu ada yang telah menyediakan fasilitas penunjang berupa reservasi online bagi para calon penumpangnya. Calon penumpang dapat melakukan pemesanan di website maskapai dengan memasukkan nama dan tanda pengenal, memilih tujuan penerbangan dan waktu terbangnya, memilih jumlah seat yang dipesan, serta cara pembayarannya. Jika ingin lebih mudah, para calon penumpang dapat mentransfer uang pemesanannya dan membayarkannya dengan memanfaatkan teknologi e-banking.
WRITTEN BY : NTan SShee
Jan 23, 2011
Man who got me attracted...


