Nov 30, 2010

Kim Namgil, I Donggun, Rain, T-Ara Eunjung dan Perang Korea



Kim Nam Gil, I Dong Gun, sampai Rain rela mengorbankan dirinya untuk Korsel yang kemungkinan besar akan berperang melawan Korea Utara.

Rasa marah meluap-luap di hati rakyat Korea Selatan (Korsel) setelah menyaksikan serangan artileri Korea Utara (Korut) ke Pulau Yeonpyeong, Selasa siang kemarin, 23 November 2010. Mereka tak terima melihat banyak rumah yang hancur di pulau itu, dihajar lebih dari 200 kali tembakan meriam artileri dari utara.

Terlebih lagi, serangan itu menewaskan empat orang--dua diantaranya adalah warga sipil--dan melukai belasan lainnya. Ungkapan marah pun terlontar dari banyak warga Korsel setelah melihat berita serangan itu dari siaran televisi atau Internet.

"Tadinya saya mendukung penyatuan Dua Korea dan kasihan melihat banyak orang kelaparan di Korut," kata warga Kota Asan, Gweon Gyeong-jin, kepada harian JoongAng Ilbo. "Namun, saya pikir ide penyatuan itu bukan lagi prioritas bagi kami. Sekarang prioritas utama adalah melindungi Bangsa dan memperkuat keamanan nasional," lanjut ibu rumahtangga berusia 31 tahun itu, yang geram setelah melihat tayangan kobaran asap dari puing-puing di Pulau Yeonpyeong.

Kim Heung-kuk, penyanyi berusia 50 tahun, turut memendam rasa marah yang sama. "Saat saya melihat pulau itu dibombardir, saya ikut sakit dan seperti turut berada di pulau itu," kata Heung-kuk yang pernah menjalani dinas militer sebagai marinir.

Publik di Korsel kini bahkan meminta pemerintah agar mengintensifkan wajib militer. Program ini dinilai begitu penting, mengingat resminya mereka masih dalam status perang dengan negara tetangga, Korea Utara. Kedua Korea sempat berperang sejak 1950 hingga 1953, namun hanya dihentikan oleh gencatan senjata yang disponsori PBB, bukan melalui perjanjian damai.

Dan militer Korea Selatan tak sulit mendapatkan pendaftar. Banyak pemuda Korsel bahkan seperti sudah tak sabar maju ke garis depan. Hwang Jae-song, 19, misalnya, mengaku tengah menunggu ikut wajib militer. Dia mengaku gemas dengan langkah pemerintah yang tak segera bertindak tegas terhadap Korut.

"Tentara-tentara muda sudah mati-matian, namun saya merasa pemerintah malah mundur dari provokasi Korea Utara," tutur warga Seoul itu kepada koran JoongAng Ilbo.

Pemuda Korsel di luar negeri bahkan rela pulang untuk membela negara. "Bila situasi memburuk, saya bersedia menjalaninya," kata Young Koo Lee kepada stasiun televisi Fox 11. Bersama pacarnya, Young tengah menimba ilmu di Wisconsin, Amerika Serikat.

Young sebenarnya sudah mengikuti wajib militer selama dua tahun lebih di Korsel. Toh, dia mengaku siap dipanggil lagi bila negaranya maju perang.

Pacar Young, Semi Lee, juga tidak keberatan. "Wajib militer merupakan suatu keharusan di Korea Selatan, dan bila pecah perang, dia harus pulang. Begitu pula dengan saudara kandung saya," kata Lee, mantap.

***

Menurut data Kementerian Pertahanan Korsel, jumlah personil militer aktif per 2008 sebanyak 655 ribu orang. Itulah yang membuat Korsel berada dalam urutan keenam di daftar negara yang memiliki tentara aktif. Selain itu, pasukan Korsel didukung oleh lebih dari tiga juta personil cadangan. Mereka adalah peserta wajib militer atau yang pernah menjalani program itu namun masih bisa diberdayakan sebagai tenaga bantu.

Di masa damai, semua lelaki Korsel berusia antara 19 hingga 35 tahun harus mengikuti wajib militer. Namun, saat negara sedang berperang, rentang usia wajib berubah menjadi 18-45 tahun. Lama wajib militer antara 21 hingga 24 bulan, tergantung pada programnya.

Menurut laman Global Security, peserta wajib militer biasanya berfungsi sebagai tenaga bantu di bidang pertahanan serangan udara, misi pencarian, maupun dalam program perbaikan bangunan dan jalan.

Pria Korsel yang sengaja menghindari program wajib militer, tanpa alasan yang bisa diterima pihak berwenang, akan dihukum sekaligus mendapat kesulitan dalam karirnya. Itulah sebabnya, semua lelaki tak memandang enteng program wajib militer.

Dengan kata lain, semua lelaki, baik anak pejabat maupun selebritis, tanpa terkecuali, harus ikut membela negara.

Itulah yang dialami Lee Dong Gun. Kendati dikenal sebagai aktor yang sangat populer, Lee bersedia menjalani wajib militer sejak 15 Juni lalu. Konsekuensinya, wajah tampan Lee tak akan menghiasi layar kaca selama dua tahun.

Dan dia tidak sendiri. Aktor Kim Nam Gil juga akan mengenakan seragam militer. Pemain serial 'Queen Seon Deok' ini telah menerima surat panggilan untuk mengikuti wajib militer sejak Maret lalu. Tetapi, pihak manajemen meminta penundaan.

Alasannya, aktor ini harus menyelesaikan syuting serial drama 'Bad Man' terlebih dahulu. Pria berusia 29 tahun ini menunda tugas wajibnya itu selama tiga bulan. Maka pada Juni lalu, Kim Nam Gil sudah menjalani wajib militer tersebut. Sama seperti Lee Dong Gun, Kim Nam Gil juga harus menjalani wajib militer selama dua tahun.

Penyanyi merangkap aktor, Rain, juga tak luput dari kewajiban ini. Pemilik nama asli Jung Ji Hoon ini sudah mendapat surat panggilan untuk mendaftar pada 9 September lalu.

Kendati dibubung rasa patriotisme yang tinggi, banyak di antara mereka sebenarnya tak mau pecah perang antar Dua Korea. Apalagi, Korut merupakan saudara serumpun dan juga "sebangsa" sebelum pecah perang saudara 1950-1953.

"Hati saya sangat sakit. Setiap orang yang menginginkan perdamaian kini harapan mereka hancur dalam hitungan detik. Tolong jangan ada lagi yang terluka," kata personel grup musik T-ara, Eun Jung.

Credit : Vivanews

Yogyakarta dan Keistimewaannya

Gue orang Yogya. Memang bukan asli Yogya. Bokap Magelang dan Nyokap Yogya, sedangkan gue lahir dan dibesarkan di Jakarta. Tapi darah Nyagogyakarta Hadiningrat mengalir betul di darah gue. Mulai dari keseniannya, kehidupannya, hingga tata kramanya. Gue memang orang Yogya, and I DO LOVE THIS BEAUTIFUL CULTURE CITY THAT DAMN BAD!

Mendengar akan diberlakukannya RUU Keistimewaan Yogyakarta bergejolak, tentu sebagai orang Yogya gue merasa "Panas". Kenapa harus diangkat isu seperti itu lagi kalau memang tidak perlu?

Membaca banyak surat kabar dan portal online makin membuat gue geram, karena pemojokan satu pihak kepada Sultan. Kalau memang tidak setuju, kenapa dari dulu Yogyakarta tetap dijadikan daerah istimewa? Ya jelas saja rakyat Yogya marah dan terusik, sehingga menggulirkan isu referendum * yang di dalamnya gue juga setuju 10000 % *

Tadi pagi gue menyempatkan diri membaca koran Tempo, dan baru saja mendapat tulisan onlinenya. Begini cuplikannya:

Yogya Gulirkan Referendum
Rabu, 01 Desember 2010 | 07:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Berbagai lapisan masyarakat di Yogyakarta menginginkan referendum (jajak pendapat) guna menyelesaikan kisruh dengan pemerintah pusat mengenai cara penentuan gubernur dan wakilnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Proses ini diharapkan menjadi alternatif terakhir untuk menuntaskan kontroversi itu.

"Referendum (adalah) sebagai bukti kemauan rakyat Yogya," kata Blasius Haryadi, warga Kota Yogyakarta, kemarin. Tri Haryanto, warga lainnya, sepakat dengan Blasius. Dia menegaskan, kalau Gubernur DIY dipilih lewat proses pemilihan umum, tak ada gunanya Yogyakarta disebut daerah istimewa.

Tri menyatakan kejengkelannya terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang menuding Yogyakarta menganut monarki. "Itu dilontarkan pada saat Yogya terkena bencana. Kok tak memikirkan perasaan rakyat Yogya."

Sebelumnya, Ketua Paguyuban Dukuh se-DIY (Semar Sembogo) Sukiman Hadiwiyoyo mengatakan akan digelar sidang rakyat untuk mendukung penetapan Sultan sebagai gubernur. "Jika pemerintah pusat tetap mengadakan pemilihan, rakyat akan memboikot," kata dia. Jajaran perangkat desa yang tergabung dalam Parade Nusantara Daerah Istimewa Yogyakarta sebelumnya juga menyatakan perlunya jajak pendapat.

Sri Sultan Hamengku Buwono X kemarin tak bersedia berkomentar. "Saya serahkan sepenuhnya kepada rakyat," kata Sultan.

Reaksi rakyat Yogyakarta itu dipicu oleh pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa sistem pemerintahan di Yogyakarta tak mungkin monarki, karena hal itu bertabrakan dengan konstitusi dan nilai demokrasi. Selama ini kepala daerah di Yogyakarta memang menjabat berdasar penetapan, yakni Sultan sebagai Gubernur dan Paku Alam sebagai wakilnya.

Sultan merespons dengan menyatakan akan menanggalkan jabatan gubernur, "Kalau sekiranya saya dianggap pemerintah pusat menghambat proses penataan DIY."
Hubungan di antara keduanya pernah memanas kala Presiden Yudhoyono mengatakan pemerintahan di Yogyakarta seperti ketoprak, pada 2008.

Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. memberi penilaian soal usulan referendum. "Ini terlalu jauh," kata dia. Alasannya, referendum tak dikenal dalam konstitusi. Ia menyarankan agar warga Yogyakarta membawa aspirasi mereka untuk dibahas oleh Presiden dengan DPR.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyatakan pemerintah hati-hati menangani isu referendum. Ia menilai pernyataan Presiden biasa saja dan tak menunjukkan konflik dengan Sultan.

Antropolog dari Universitas Gadjah Mada, Heddy Shri Ahimsa Putra, mengatakan Presiden tidak sensitif terhadap hubungan Keraton sebagai simbol budaya dengan masyarakatnya. "Kalau berkaitan dengan identitas budaya, orang berani mati."

Yogyakarta, Riwayatmu Kini

13 Februari 1755
Yogyakarta muncul karena perjanjian Gianti oleh Kompeni.

7 Oktober 1756
Kota Yogyakarta resmi sebagai Ibukota Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat

17 Agustus 1945
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

5 September 1945
Sri Sultan Hamengku Buwono IX mengeluarkan dekrit atau amanat tentang integrasi kerajaan dalam Republik Indonesia. Dekrit serupa dikeluarkan oleh Sri Paduka Paku Alam VIII.

5 Januari 1946
Yogyakarta menjadi Ibukota Indonesia.

1965
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang Pemerintahan Daerah berlaku. Yogyakarta menjadi satu-satunya daerah bekas swapraja yang diakui oleh pemerintah pusat.

1974
Atas dasar Tap MPRS Nomor XXI/MPRS/1966 dikeluarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah. Aturan ini menyebutkan, Provinsi Yogyakarta dipimpin oleh Gubernur dan Wakil Gubernur

1988
Sultan wafat di Amerika Serikat. Pemerintah pusat menunjuk Wakil Gubernur Sri Paduka Paku Alam VIII sebagai Penjabat Gubernur.

1998
Paku Alam wafat. Terjadi kekosongan kepemimpinan karena belum ada aturan tentang suksesi kepemimpinan di Provinsi Yogyakarta. Rakyat ingin Sri Sultan Hamengku Buwono X dijadikan Gubernur periode 1998-2003.

2000
Amandemen kedua UUD 1945 menyebutkan, keistimewaan suatu daerah diatur secara khusus dalam suatu undang-undang.

2003
Masa jabatan Sultan berakhir. DPRD Provinsi ingin diadakan pemilihan gubernur. Tapi mayoritas rakyat menghendaki Sultan dan Paku Alam IX ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur 2003-2008.

7 April 2007
Sultan menyatakan tak bersedia lagi menjabat gubernur setelah masa kerjanya habis.

25 Maret 2008
Sekitar 10 ribu orang menolak Rancangan Undang-undang Keistimewaan DIY karena bertentangan dengan aspirasi masyarakat. DPRD mengangkat kembali Sultan dan Paku Alam IX sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur 2008-2013.

Agustus 2008
Rancangan Undang-Undang Keistimewaan DIY diserahkan oleh pemerintah kepada DPR. Hingga sekarang penggodokan belum selesai.

Pasal Panas Rancangan Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta

Pasal 11
Parardhya Keistimewaan Yogyakarta adalah lembaga yang terdiri dari Sri Sultan Hamengku Buwono dan Paku Alam sebagai satu kesatuan yang mempunyai fungsi sebagai simbol, pelindung dan penjaga budaya,serta pengayom dan pemersatu Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pasal 21 (3) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan.

Pasal 22
(1) Pemberhentian Gubernur dan/atau Wakil Gubernur sesuai dengan perundang-undangan.
(2) Parardhya dapat mengusulkan pemberhentian Gubernur dan/atau Wakil Gubernur.

Pasal 23 Gubernur wajib:
a. melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang- Undang tentang Pemerintahan Daerah;
b. mengikuti arah umum kebijakan yang ditetapkan oleh Parardhya; dan
c. melakukan konsultasi dengan Parardhya untuk urusan-urusan sebagaimana dimaksud dalam

Kisah dari Korea Utara


Konflik dua saudara di Semenanjung Korea ini sudah pasti sering didengar akhir-akhir ini. Gue sebagai "sekutu" Korea Selatan tentunya ikut merasa kesal dengan tingkah Korut yang merugikan Korea Selatan. Bagaimana tidak, mereka jelas-jelas sudah diberi banyak bantuan oleh Korsel namun tidak sedikitpun menghargainya, dan malahan menggelar perang rudal ke saudaranya.
Berikut ada kisah memilukan yang gue sadur dari vivanews dan cukup membuat gue bergolak..

***

Dia dipanggil dengan nama lazim di Korea: Kim. Dia perempuan, dan usianya 41 tahun. Dengan dua putranya, Kim berhasil menembus perbatasan dua Korea, dan masuk ke Korea Selatan, 11 November 2010.

Penguasa Korea Selatan (Korsel) menutup identitas Kim. Soalnya, nyawa Kim dan dua putranya terancam. Mereka lari dari Korea Utara (Korut). Demi keselamatan kerabat mereka di kampung halaman, seperti dilaporkan VoA News, nama lengkap Kim tak boleh dibuka.

Bagi rezim komunis di Korut, ulah Kim kabur bersama dua putranya itu adalah dosa besar. Aksi itu setara pengkhianatan kepada negara. Kalau tertangkap, hukumannya berat. Mereka akan menghuni kamp kerja paksa.

Kim kini menjadi satu dari 20.000 pembelot Korut, sejak semenanjung Korea itu terpecah setelah Perang Dunia Kedua. Menurut pejabat Kementrian Unifikasi Korsel, Kim terpaksa kabur dari negaranya. Kampung mereka di Provinsi Yanggang tak lagi bisa menjadi tumpuan hidup. Dalam tiga tahun terakhir, lebih dari 10.000 orang Korut kabur ke Korsel.

Korut kini dilanda krisis pangan. Ekonomi sulit. Keadaan Korut, seperti digambarkan Victorio Sekitoleko, seorang pejabat Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), tak begitu baik. Victorio melawat Korut, September lalu. Dia mengunjungi rumah dan sekolah. "Saya melihat orang-orang di jalan. Setiap menatap mata mereka, yang kita saksikan adalah orang kelaparan," tutur Sekitoleko.

Dia lalu mencatat, lebih dari 30 persen orang Korut mengalami kekurangan pangan cukup parah. Mereka akhirnya nekad, menerobos perbatasan, meski harus bertaruh nyawa.

Serangan ke selatan

Krisis itu tak hanya membuat warga Korut frustasi. Bahkan, penguasa Kim Jong-il berupaya menarik perhatian internasional atas krisis di negeri mereka. Pyongyang pun kadang bertindak nekad. Korsel dijadikan sasaran tembak.

Itu sebabnya Korut kembali disorot dunia atas serangan artileri ke Pulau Yeonpyeong, Korsel, 23 November 2010. Sedikitnya empat orang di Korsel, dua diantaranya warga sipil, tewas akibat serangan itu. Dua hari kemudian, Menteri Pertahanan Korsel, Kim Tae-young, mundur dari jabatannya setelah dianggap tak mampu mengantisipasi, dan memberi tindakan cepat serangan Korut.

Sebagai negara Stalinis terakhir di dunia, Korut kerap dituding oleh negara Barat sebagai biang keladi konflik di Semenanjung Korea. Banyak pihak was-was bila krisis dibiarkan maka bisa menjadi pemantik terjadinya perang skala besar.

Kendati bersiaga penuh, Korsel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), menahan diri tak langsung membalas berupa serangan frontal. Tak mau gegabah, mereka sadar lawan yang dihadapi adalah negara nekad. Korut dianggap tak punya apa-apa lagi, selain harga diri dan senjata. Kantor berita Associated Press, mengatakan kalangan intelijen AS yakin Korut punya delapan sampai dua belas bom nuklir yang siap dipindahkan ke rudal.

Kecaman atas serangan ke Korsel itu pun dikritik China, sekutu terdekat Korut. Meskipun reaksi Beijing tak sampai mengecam dan marah seperti halnya Amerika Serikat (AS), Korsel, Jepang dan sekutu-sekutu Barat lainnya.

Saling tuding

Kedua Korea saling tuduh mengenai siapa penyulut gejolak kali ini. Korsel, seperti dikutip kantor berita Yonhap, menuding Korut sebagai pihak pertama pemantik konflik.

Sebaliknya, kantor berita Korut KCNA, menyebutkan Korsel pertama kali melontarkan tembakan. Pada saat itu Korsel sedang latihan militer di perairan dekat Yeonpyeong. Sebagian perairan di Laut Kuning itu masih dipersengketakan kedua negara.

Dalam siaran televisi pemerintah Korut, rezim di Pyongyang menyalahkan Korsel--yang mereka anggap sebagai pemerintahan boneka AS dan sekutu-sekutunya. "Angkatan bersenjata terpaksa mengambil tindakan militer atas provokasi militer oleh rezim boneka," demikian siaran televisi Korut seperti yang dikutip harian Korsel, Chosun Ilbo, dua hari setelah serangan berlangsung.

Bahkan Korut berani mengancam akan kembali melakukan serangan. "Bila kelompok boneka itu berani masuk ke wilayah kami, bahkan 0,001 mm pun, angkatan bersenjata revolusioner akan tidak ragu-ragu mengambil tindakan militer balasan yang tidak mengenal ampun," lanjut siaran itu lagi.

Masalahnya, bukan kali itu saja Korut bikin ulah. Sejumlah insiden berlangsung sejak Perang Korea 1950-1953. Pada Maret lalu, torpedo kapal selam Korut merontokkan satu kapal patroli Korsel. Sekitar 46 pelaut tewas. Sebelumnya, pada 1987, sekitar 104 penumpang dan 11 awak pesawat Korean Air tewas akibat ledakan bom di dalam pesawat yang dilakukan agen-agen intelijen Korut.

Pada dekade 1970an, Korut pun berulah dengan menculik sejumlah warga Jepang dan Korsel. Mereka pun gemar berkonfrontasi dengan negara-negara Barat di forum diplomasi, terutama soal senjata nuklir. Itulah sebabnya, berkali-kali Korut mendapat sanksi ekonomi, dan perdagangan dari Dewan Keamanan PBB dalam beberapa tahun terakhir.

Seperti agama

Mantan Presiden AS, Jimmy Carter, mengakui tak mudah menghadapi Korut. Terlepas dari kemampuan militernya yang cukup tangguh, apalagi memiliki teknologi senjata nuklir, Korut sulit diajak kompromi dan cenderung mudah tersinggung.

"Berurusan dengan Korut telah lama menjadi tantangan bagi AS," tulis Carter dalam opininya di harian Washington Post, 24 November 2010. Presiden AS ke-39 itu menilai ada semacam karakter khusus yang membentuk rezim dan masyarakat di Korut. Mereka tak mudah tunduk kepada pengaruh asing. Carter menyebut karakter itu sama seperti agama.

"Agama resmi di masyarakat yang tertutup itu adalah 'juche'. Artinya bertumpu pada diri sendiri dan jangan mau didominasi pihak lain," kata Carter. Dengan kata lain, demi mendapatkan sesuatu, mereka memilih berjibaku ketimbang tunduk pada perintah orang lain, apalagi dengan pihak yang dianggap musuh.

Karakter itulah yang selalu ditekankan pemimpin Korut sejak akhir Perang Korea. Terutama oleh Kim Il-sung hingga ke putranya yang menjadi penguasa saat ini, Kim Jong-il. Sikap itu tampaknya akan diwariskan kepada putranya, Kim Jong-un, calon pemimpin generasi ketiga.

Korut tidak pernah gamblang menjelaskan alasan atas serangan dan sabotase yang mereka lakukan selama ini. Namun, kalangan pengamat menduga serangan ke Pulau Yeonpyeong dan kasus-kasus insidentil terkait meredupnya harga diri atau gengsi Korut di panggung dunia.

Kelaparan

Kekuatan militer Korut memang dipandang tangguh. Riset Library of Congress maupun badan intelijen CIA memasukkan Korut ke dalam kelompok 20 negara militer terkuat di dunia. Korut pun dianggap masuk "kelompok macho," yaitu negara-negara yang punya teknologi senjata nuklir.

Tapi, selain itu, tak ada lagi yang bisa diandalkan Korut. Negara itu tertinggal jauh dari tetangga sekaligus seterunya, Korsel. Korut tidaklah semakmur 40 atau 50 tahun lalu. Saat itu, ekonomi mereka jauh lebih baik dari Korsel, yang merangkak dari nol setelah porak poranda akibat Perang Korea. Tapi situasi kini berbalik.

Korsel kini masuk dalam kelompok negara elit, diantaranya sebagai anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan dan G20. Sementara, Korut tampak kian melarat. Saat tetangga mereka larut dalam hiruk pikuk sebagai tuan rumah sejumlah peristiwa penting dunia--seperti Olimpiade 1988, Piala Dunia 2002, hingga KTT G-20 November lalu, rakyat Korut dilanda kesulitan pangan sejak dekade 1990an.

Mayoritas rakyat Korut terancam kelaparan yang berkelanjutan pada tahun mendatang. Akibat cuaca buruk, jadwal panen akan terganggu, demikian laporan gabungan dari dua lembaga PBB, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Program Pangan Dunia (WFP), pada 16 November 2010.

Laporan itu merujuk pada kunjungan tim gabungan itu ke Korut, atas undangan pemerintah setempat selama 21 September hingga 2 Oktober 2010. Mereka bertugas meninjau hasil panen tahun ini sekaligus membuat proyeksi tahun depan, serta menaksir seberapa bantuan pangan yang dibutuhkan rakyat Korut.

Hasilnya sangat memprihatinkan. Selain hasil panen terganggu, sekitar lima juta jiwa--atau kurang lebih 20 persen dari total populasi Korut, membutuhkan bantuan pangan. Mereka sebagian besar adalah anak-anak, ibu hamil maupun menyusui serta kaum jompo yang tak punya bantuan dari kerabat.

Menurut laporan FAO dan WFP, rakyat Korut dalam beberapa dekade terakhir sering menderita kekurangan pangan. Situasi terjadi saat wilayah mereka dilanda cuaca buruk sehingga merusak tanaman di ladang pertanian kolektif. Itu adalah cara utama bagi rakyat di pedesaan mendapatkan makanan. Bila panen, hasil pertanian kolektif itu lebih banyak dikirim ke kota sebagai pajak negara.

Situasi itu berkembang sangat buruk pada pertengahan 1990-an. Menurut laman harian The Guardian, saat itu banyak warga Korut tewas. Jumlahnya bervariasi antara 600.000 hingga lebih dari dua juta jiwa.

Sejak saat itu, negeri ini sangat tergantung pada bantuan pangan, terutama dari tetangga sekaligus "musuhnya," Korsel. FAO dan WFP mengingatkan, kendati sudah ada kiriman paket beras dan mi instan dari Korsel September lalu, bantuan itu masih sangat kurang. Bantuan tak sampai 4 persen dari kebutuhan.

Pemerintah Korsel prihatin atas masalah tetangganya di utara. "Krisis pangan Korut merupakan 'bencana kelaparan yang bergerak lambat,' yaitu menimbulkan dampak dalam waktu lama. Sepertinya, kelaparan telah menimbulkan kerugian bagi seluruh sendi kehidupan populasi Korut," demikian pernyataan lembaga informasi statistik Korsel, Statistics Korea.

Pembelot

Saat pemerintah komunis itu bersikeras tetap memusuhi Korsel, banyak warga Korut justru hijrah diam-diam ke Selatan. Tujuannya bukan soal menikmati kebebasan, tapi ini urusan perut agar lolos dari bencana kelaparan, dan kemiskinan di Korut.

Menurut harian JoongAng Ilbo, saat ini Korsel menampung lebih dari 20.000 pembelot dari Korut. Kondisi mereka menyedihkan. Banyak para pembelot kehabisan uang karena dipakai membayar calo penawar jasa untuk membelot. Kalaupun ada, mereka terpaksa membongkar celengan, agar si calo bersedia menjemput sanak saudara mereka dari Korut. Tentu menggunakan cara ilegal. Soalnya, pemerintah Korut tak sekalipun mengizinkan warganya menyeberang ke Korsel.

Akibat ketatnya penjagaan perbatasaan Korsel-Korut, warga yang mau kabur dari Korut harus menyeberang dulu ke China, negara yang berbatasan dengan utara Korut. Itu adalah jalan berbahaya, tapi pilihan lain tak ada.

Menurut radio VOA News, kaum perempuan dan anak-anak banyak diselundupkan ke China. Tanpa bekal cukup, dan berstatus pendatang gelap, mereka akhirnya menjadi pekerja seks, kawin paksa, atau menjadi buruh rendahan. Itulah membuat perdagangan manusia dari Korut ke China, menurut data Departemen Luar Negeri AS, termasuk tertinggi di dunia.

Pemerintah China menganggap para penyelundup itu sebagai "migran ekonomi," atau mereka yang terpaksa menyusup karena kesulitan ekonomi. Bila tertangkap, mereka dipulangkan paksa ke Korut, dan terancam menerima hukuman berat dari penguasa.

Kalangan pengamat mengaitkan kesulitan pangan Korut itu dengan serangan di Yeonpyeong. Serangan itu bisa diartikan sebagai pesan, bahwa Korut sedang krisis, tapi tak harus sampai mengemis-ngemis. Apalagi, AS masih menolak mencabut embargo ekonomi dan perdagangan atas Korut.

"Tidak bisa menekan Washington, akhirnya mereka berbuat ulah lagi kepada Seoul," kata Choi Jin-wook, peneliti dari South Korean Institute for National Unification, seperti yang dikutip The New York Times. "Mereka berada dalam situasi yang putus asa dan mereka butuh bantuan pangan secepatnya, bukan tahun depan," kata Choi.(np)

Credit : Vivanews

Nov 29, 2010

Di bawah ini ada lagu2 KPOP terbaru yang cocok untuk diunduh. Tapi... hanya berupa list saja. Silahkan cek ke mbah Google untuk lebih lanjut ^^

1. Navi & K.Will - We Really Did Love Each Other
2. Miss AM [2AM] - Bad Boy Good Boy
3. K.Will - Sun
4. Howl - have i told you
5. Luna of f(x) & TRAX - Bring Me To Life
6. G-Dragon - G Market Party
7. F.Cuz - Midnight Sun
8. December - She's Leaving
9. December - I Came Alone
10. December - Dazzling Tears
11. 4Men & Mi - Here I Am [Secret Garden OST]
12. 2PM - Even If You Love Me
13. 2NE1 - Don't Stop the Music
14. 2NE1 - Broken Hearted Girl
15. SM The Ballads - Miss You

Kim Jae Joong and his song ^^

Kim Jaejoong mendapatkan banyak perhatian setelah mengungkapkan arti di balik lagu ciptaannya, “Nine” yang dibawakan di “JYJ Worldwide Concert in Seoul“ 27 dan 28 November lalu.

Dalam konser tersebut, ketiganya membawakan lagu ciptaan mereka masing-masing yang belum dirilis, termasuk “Pierrot,” “Nine,” and “Leaf.”

Fans sangat penasaran dengan lagu-lagu ciptaan mereka tersebut dan meninggalkan banyak tanya tentang hal ini dan menyuarakannya di twitter mereka.

Lirik lagu “Nine” menyatakan, “Even when I try to start a new, it isn’t easy. I’ve become someone that can’t even hide the memories of our love. Forget the past, all we have to do is protect one another. We know without saying anything. You just have to shout towards yesterday that isn’t far away. All you have to do is kneel down. I keep looking for you even without knowing, but I’m stuck in the same spot.”

terjemahan bebasnya kira-kira begini: ” Meskipun aku ingin memulai sesuatu yang baru, itu bukanlah hal yang mudah. AKu telah menjadi seseorang yang bahakan tidak bisa menyembunyikan kenangan cinta kita. Lupakan masa lalu, yang harus kita lakukan adalah melindungi satu sama lain. Kita tahu tanpa mengatakan apapun. Kau hanya perlu berseru kepada kemain (hari lalu) yang mana tidak terlalu jauh. Yang harus kau lakukan ialah berlutut. Aku mencarimu tanpa tahu, tapi aku terjebak di tempat yang sama.”

Dalam personal acc twitternya, Jaejoong menjelaskan arti lagu tersebut:

참..”Nine”의 의미를 궁금해하시는분들이 계신데..말그대로 “9″.. 마지막 유천이까지 합류되어서 다같이 합숙할때부터 지금까지의 시간이약 9년이기때문입니다..”nine”은 가사쓰는데 왜 시간이 오래걸렸냐하면..시적인 표현이좋을까.. 어떤표현이좋을까 고민하다가..콘서트에서 처음들려드리는 곡이기때문에 “눈앞에서 말한다”라는 표현을 하고싶어서 이리되어버렸어요,, 원래 Nine..”처음”을생각하면서 편곡을 하고싶어서 유천이한테 처음 피아노를 배울때 가르쳐줬던 기본코드로 만들고 멜로디도 10년전쯤의 음악이 생각나게 만든건데..유천인 그것도모르고 “형..조금 옛날느낌인데?ㅎㅎ”라고 했답니다..(미안 유천아ㅎ)

terjemahan bebasnya kira-kira: “banyak orang yang penasaran dengan arti lagu “Nine”. Artinya memang benar-benar “9″. Ini karena sudah 9 tahun kami bersama semenjak Yoochun bergabung dengan kami. Aku butuh waktu lama untuk menulis lirik lagu “Nine”.Aku ragu untuk membuatnya terdengar seperti puisi dan bagaimana mengekspresikannya dengan cara yang lebih baik. Ini adalah lagu pertama yang kami tampilkan di konser kami sehingga aku ingin menggunakan kalimat,”aku memberitahumu tepat di depanmu,” dan akan terurai dari sana. Aku ingin membuat sebuah lagu sambil memikirkan saat-saat pertama kami. Aku membuat kord lagu dari melodi yang pertama kali kuajarkan pada Yoochun melalui piano. Melodi ini mengingatkan aku kepada musik yang berasal dari 10 tahun lalu. Yoochun bahkan tidak tahu dan bilang, “Hyung… ini perasaan nostalgia?” hehe (maaf Yoochun) “

Banyak fans yang berkomentar,” Benarkah sudah 9 tahun?” dan “Hanya mendengarnya, membuat hatiku sakit.”


Re-upload by me, source : koreanindo

Merapi Quick Trip

Minggu lalu, gue dan keluarga berkesempatan menjadi salah satu saksi mata dari kedahsyatan erupsi gunung Merapi. Yupp... Perjalanan tiga hari dua malam dengan mobil pun dimulai...
Foto di sebelah ini menjadi awal trip yang singkat ini. Pinggiran kota Indra
mayu, Jawa Barat dan tepian tambak di pantura yang lumayan kotor. Ahh setidaknya ini lebih baik untuk melepas kepenatan. Lihat awan-awan itu... Masya Allah... Kerennya... ^^

Perjalanan kemudian beralih ke pinggiran pantai utara Jawa di Indonesia tentunya... Dan pemandangan ini, AWESOME!!! Oke, meski lautnya sudah mulai memudar karena banyak sampah di bawahnya, deru ombak tetap terdengar merdu di telinga gw. It means, I like it!!!
Coba lihat ombak yang terbentuk itu., serasa pikiran ini tenang,.. dan semua kantuk dalam perjalanan terbayar sudah. Bayangkan, kami berangkat di sore hari setelah gue berjejalan di suatu tempat yang perlu tenaga ekstra untuknya. Syukurlah..
Perjalanan singkat ini mengubah emosi gw menjadi lebih baik. Yaa setidaknya itu yang gue rasakan saat itu,,.

Pom bensin yang ma
sih buka ini ada di Jawa Tengah. Tepatnya
lupa, yang pasti
kami ada di sini sudah pukul 1 pagi, dan wooowww lampunya membuat gue yang masih tertidur *dengan softlense pula* menjadi melek dan berusaha menikmati pemandangan, setelah sebelumnya membeli tiga kaleng kopi Nescafe untuk terus membuat mata terjaga. Bayangkan saja, besok paginya setumpuk jadwal sudah di depan mata dan malamnya kami langsung
pulang lagi ke Jakarta. Melelahkan.... -_-

Sesampainya di Magelang, inilah kenyataan yang gue lihat
Jalanan yang masih dip
enuhi abu merapi yang baru saja erupsi dan itu sudah sebulan berlalu, pohon-pohon bambu yang tumbang karena angin yang bertiup kencang dan lebatnya abu merapi serta panasnya awan. Bambu - bambu yang sedianya terjual dengan harga yang lumayan untuk kalangan masyarakat desa buktinya cuma mampu tumbang begitu saja
karena terpaan awan panas. Udara Magelang dan Yogya pun sudah nggak sehangat dulu... I miss it damn bad!!!

Foto ini diambil di pertigaan jalan besar Magelang menuju kawasan wisata Borobudur. Di hari-hari sebelum erupsi terjadi, jalanan ini ramaaaiiii sekali. Penuh bus berlalu lalang, dan kawasan yang 'hidup'. Memang, sekarang kawasan ini juga masih banyak yang berlalu lalang. Namun perasaan itu sudah berubah, saat melihat suasana yang berubah drastis.
Biasanya banyak orang berjualan aneka ragam, tapi mungkin sebagian dari mereka sekarang tengah mengungsi.

Plang besar ini adalah bu
ktinya. Betapa dahsyatnya merapi yang kemarin mengguncang. Subhanallah... Kita tidak akan pernah menyangka kalau saja ini
terjadi pada kita bukan???




Dan foto yang di bawah ini adalah Kali *lupa namanya* yang juga dilewati lahar dingin gunung merapi. Saat gue memotret kali ini, kali ini
sedang belum menumpahkan banyak laharnya. tapi semalam kemudian, seluruh rumah di pinggiran kali ini terendam...






Siippllaahhh... berbagi ceritanya end disini dulu... besok *kalau loading internet lebih baik* akan ditambah... ^^

Nov 20, 2010

Bakul Koffie and Statistics - FORUSTA


Oraemanihaeyo... Long time no see maksudku..

FORSUSTA aka Forum Studi Statistik MKOM - B UI 2010 akhirnya terbentuk hari ini... Dan finally inilah kami yang baru bergabung... ^^

Semoga langkah awal ini berguna terutama buat masa depan gw... Amin ^^


Sep 2, 2010

^^

Fasting month is about to go in a week. What do you think of it? Does your iman grow up? ^^

My iman, as i think, better than before. Hope Allah bless my way through this hard life...

-_-

Woowww after having my time too long to not to get reached with my blog... Ahahaha I'm back already!!!